Jumat, 21 Mei 2010

Tentang Kita (5)

Menikahlah denganku...
Aku pernah melamarmu, bukan sekali sudah berkali-kali. Dan kau selalu mengatakan "YA, aku pasti akan menikahimu"

Tapi setelah kupikir-pikir. Aku terlalu berlebihan mungkin saat itu... Aku tak memikirkan dengan baik sebelumnya apa yang akan terjadi dengan ucapanku saat itu. Tapi sungguh, aku ingin menikah denganmu. Dan aku tak menyesali lamaranku.

Aku hanya menyayangkan apa yang sudah menjadi tradisi keluargaku. Sebuah tradisi yang meskipun kamu tak pernah mengatakannya, aku tahu tradisi itu memberatkanmu. Dalam hatimu pasti merasa ada tembok besar yang tiba-tiba hadir diantara kita. Sebuah tembok besar yang mungkin saja akan menjadi penghalang yang berdiri tegak cukup lama untuk memberi batas pada kita. Selain jarak ribuan mill yang telah menjadi penghalang pertemuan kita.

Maafkan aku ya, aku tak bisa melawan tradisi yang meskipun aku tahu memberatkanmu dan sesungguhnya memberatkanku juga. Aku tetap tak bisa melawan tradisi itu. Aku menyayangimu, di dalam hatiku ada namamu, dan selalu akan ada. Tapi bagaimanapun juga, keluargaku adalah sesuatu yang berharga, mereka memberiku kehidupan lebih dulu. Mereka memberiku kehangatan sangat besar. Dan dalam tradisi besar yang ada dalam keluargaku, kau adalah sesuatu yang baru.

Maafkan aku, karena aku tak bisa memilihmu daripada tradisiku...

(Bersambung...)

0 komentar:

Posting Komentar

Mari saling berbagi sejenak...