Minggu, 23 Mei 2010

DIA MELAMARKU

Dua kali bertandang ke rumah, tak kusangka dia menebar pesona
Sengaja atau tidak, orang tua jatuh cinta padanya
Terganggu atau tidak, otak kanan kiriku ikut pusing memikirkan dia

Kata Abah "Kapan dia datang lagi?"
Kata Mama "Sudah seperti anak sendiri dia memanggil mama"
Kataku... ternyata dia menghipnotis keluargaku

Dia mengajak bertemu ketiga kalinya
Senang atau tidak, hatiku berdebar kencang
Seolah ada yang akan terjadi di balik angka tiga
Aku berpikir keras dan tak menemukan jawab apa-apa
Hingga tepat harinya, dia bertandang lewat pintu tiga
Bersama seorang pria berstelan khas, rapi sangat
Ai... ai... apa akan berlaku sebentar lagi?

***

Kembang api meledak di hatiku, mungkin seperti itu atau seperti petasan tahun baru cina
Tak tahu harus bagaimana menggambarkan, angka tiga berarti demikian
Dia melamarku di bawah sinar bulan Purnama, dan aku tak dapat berkata apa-apa
Dia melamarku di antara gemericik hujan, dan aku hanya diam terpaku saja
Dia melamarku di saksikan Tiga orang penting dalam kehidupan, dan aku menunduk malu tak tahu harus bagaimana
Sudah pernah kubayangkan dia memintaku menjadi istrinya
Tapi bila seperi ini jalannya... aih... aih... bermimpi saja aku tak bisa

Dia melamarku, dan hatiku melompat girang
Semoga ini bukan mimpi belaka

0 komentar:

Posting Komentar

Mari saling berbagi sejenak...